Monday, April 24, 2017



LAPORAN PENDAHULUAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
ELIMINASI URIN


A.      PENGERTIAN
Eliminasi urin normalnya adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma darah di glomerulus (Tarwoto dan Wartonah,2006)

B.       POHON MASALAH


 C.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Pengkajian fungsi otot destrusor
2.      Radiologi dan pemeriksaan fisik (mengetahui kelainan dantingkat keparaan dasar panggul)
3.      Cystometrogram dan elektroyogram
(Asmadi,2008)


D.  PENATALAKSANAAN MEDIS
1.      Urgensi : Creamestrogen vaginal, antikolenergik, imipramin (tofralin). Diberikan pada malam hari dan dianjurkan sering berkemih
2.      Over flow inkotinensia : Meningkatkan kontraksi kandung kemih
(Asmadi,2008)

E.  PENGKAJIAN KEPERAWATAN 
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)      Pola Kesehatan : Menggambarkan pola pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)      Pola Nutrisi : Menggambarkan kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan 
Kaji Pasien tentang :
·         Jenis dan jumlah (makanan dan minuman)
·         Intake adan output cairan
Cara mengkaji masalah pasien :
·         Apasaja yang biasanya anda konsumsi sehari-hari (pagi, siang, malam)?
·         Bagaimana konsumsi cairan anda perhari ?
3)      Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih, dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
Kaji pasien mengenai :
·         Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain
·         Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdomen, genitalia, rektum, prostat)
Cara mengkaji masalah pasien :
·         Berapa kali anda BAK dalam satu hari ?
·         Adakah masalah dalam proses BAK anda ?
4)      Aktivitas dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
5)      Tidur dan Istirahat : Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)      Sensori, Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)      Konsep diri : Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran diri, dan perasaan.
8)      Seksual dan Reproduksi : Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya.
9)      Pola Peran Hubungan : Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10)  Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11)  Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)
F.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Retensi Urine :  Pengosongan kandung kemih tidak tuntas
Batasan karakteristik

·         Berkemih sedikit
·         Distensi kendung kemih
·         Disuria
·         Inkotinensia aliran berlebih
·         Menetes
·         Residu urine
·         Sensasi kandung kemih penuh
·         Seing berkemih
·         Tidak ada haluran urine

Faktor yang berhubungan
·         Inhibisi arkus refleks
·         Sfingter kuat
·         Sumbatan saluran perkemihan
·         Tekanan ureter tinggi
(NANDA,2015)
2.      Inkotinensia : Ketidakmampuan individu yang biasanya kontinen untuk mencapai toilet tepat waktu untuk berkemih yang mengalami pengeluaran urine yang tidak disengaja
Batasan karakteristik
·         Berkemih sebelum mencapai toilet
·         Inkontinensia urine sangat dini
·         Sensasi ingin berkemih
·         Waktu untuk mencapai toilet memanjang setelah ada sensasi dorongan
Faktor yang berhubungan
·         Faktor perubahan lingkungan
·         Gangguan psikologis
·         Kelemahan struktur panggul
·         Keterbatasan neuromuskular
(NANDA,2015)
G.                RENCANA KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Retensi urin berhubungan dengan sumbatan saluran perkemihan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan px dapat melakukan BAK dengan KH :
1.      Pengosongan kandung kemih sepenuhnya (skala 1-5)
2.      Kejelasan urine (skala 1-5)
3.      Jumlah urine (skla 1-5)
Perawatan retensi urin
1.      Rangsang refleks kandung kemih dengan kompres dingin pada perut
2.      Pasang kateter urine, yang sesuai
3.      Pasang kateter residu, yang sesuai
4.      Monitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusi
5.      Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan
6.      Instruksikan cara menghindari konstipasi dan impaksi tinja
1.      Merangsang saraf sehingga otot abdomen dan pelvis berkontraksi
2.      Untuk membantu mengeluarkan urine jika memungkinkan
3.      Membantu pengeluaran residu dari dalam kandung kemih
4.      Mengetahui tingkat kepenuhan kandung kemih sehingga dapat memberi terapi yang tepat
5.      Membantu pola eliminasi normal
6.      Mengurangi penekana pada urera akibat impaksi tinja
2
Inkotinensia berhubungan dengan keterbatasan neuromuskular
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan px dapat BAK secara normal dengan KH :
1.      Mencerna jumlah cairan yan cukup (skala 1-5)
2.      Mulai menhenikan aliran (skala 1-5)
3.      Toilet secara mandi (skala 1-5)
4.      Pakaian dikelola secara mandiri (skala 1-5)
Perawaan inkoinensia urin :
1.      Monitor eliminasi urin ermasuk frekuensi, konsisensi, bau dan warna
2.      Bersihkan area kulit genetalia secara teratur
3.      Instruksikan pasien untuk minum minimal 1500 cc cairan sehari
4.      Modifikasi pakaian dan lingkungan untuk menyediakan akses yang mudah ke toilet
5.      Pengambilan urin untuk pemeriksaan kultur dan sensitifitas
1.      Mengetahui bagaimana karakteristik urin
2.      Mencegah terjadinya iritasi akibat urin
3.      Untuk membantu pola eliminasi urin normal
4.      Untuk mempermudah melakukan eliminasi urin
5.       Mengetahui adanya mikroorganisme penyebab inkotinensia

H.      IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan interverensi

I.         EVALUASI
a.       Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan.
b.      Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)

J.        REFRENSI
       Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom: Elsevier   
Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC 
 Hidayat, A. A. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC 
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5. Uniteed Kingdom : Elsevier
Potter, Patricia. A. 1996.Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : EGC
 Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ed.3. Jakarta : Selemba Medika

No comments:

Post a Comment