Monday, April 24, 2017



LAPORAN PENDAHULUAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
NUTRISI


A.      PENGERTIAN
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul,2006).

B.       POHON MASALAH


C.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Kadar total limfosit
2.      Albumin serum
3.      Zat besi
4.       Transferin serum
5.      Kreatinin
6.      Hemoglobin
7.      Hematokrit
8.      Keseimbangan nitrogen
9.      Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan albumin serum < 3.5 gr/dl, dan peningkatan/ penurunan kadar kolesterol ( Mubarak, 2008)

D.       PENATALAKSANAAN MEDIS
1.      Nutrisi entral : Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi meliputi metode enteral (melalui system pencernaan). Diberikan apabila klien tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu melalui selang NGT.
2.      Nutrisi parentral : Nutrisi parenteral diberikan secara intravena, diberikan jika saluran gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu. (Kozier,2011)

E.  PENGKAJIAN KEPERAWATAN 
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)      Pola Kesehatan : Menggambarkan pola pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)      Pola Nutrisi : Menggambarkan kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan 
Kaji pasien mengenai :
·         Kebiasaan jumlah makanan dan kudapan
·         Jenis dan jumlah (makanan dan minuman)
·         Pola makan 3 hari terakhir atau 24 jam terakhir, porsi yang dihabiskan, nafsu makan
·         Kepuasan akan berat badan
·         Persepsi akan kebutuhan metabolik
·         Faktor pencernaan : nafsu makan, ketidaknyamanan, rasa dan bau, gigi, mukosa mulut, mual atau muntah, pembatasan makanan, alergi makanan
Cara mengkaji pasien :
·         Apasaja makanan dan minuman yang biasanya anda konsumsi ?
·         Bisakah anda menggambarkan  pola konsumsi anda selama satu hari ?
·         Bagaimana menurut anda tentang berat badan anda sekarang ?
·         Apakah ada faktor penghambat seperti sakit pada saluran pencernaan ?
3)      Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih, dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
Kaji pasien mengenai :
·         Kebiasaan pola buang air besar : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain

Cara mengkaji pasien :
·         Bagaimana dengan pola BAB anda ?
·         Apakah ada masalah dengan pola BAB anda ?
4)      Aktivitas dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
5)      Tidur dan Istirahat : Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
Kaji pasien mengenai :
6)      Sensori, Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)      Konsep diri : Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran diri, dan perasaan.
8)      Seksual dan Reproduksi : Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya.
9)      Pola Peran Hubungan : Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10)  Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11)  Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)


F.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan Karakteristik

·         Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan normal
·         Bising usus hiperaktif
·         Diare
·         Gangguan sensasi rasa
·         Kelemahan otot pengunyah
·         Kelemahan otot untuk menelan
·         Ketidak mampuan memakan makanan
·         Kram abdomen
·         Membran mukosa pucat
·         Nyeri abdomen
·         Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat

Faktor yang berhubungan :
·         Faktor biologis
·         Gangguan psikososial
·         Ketidakmampuan makan
·         Ketidakmampuan mencerna makanan
·         Kurang asupan makanan
(NANDA,2015)
2.      Gangguan menelan : abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan defisit struktur atau fungsi oral, faring, atau esofagus
Batasan Karakteristik
·         Tahap pertama ; oral : mengunyah tidak efisien, muntah sebelum menelan, tersedak sebelum makan, refluks nasal
·         Tahap kedua ; faring : Batuk, gangguan posisi kepala, menelan berulang, menolak makan, tersedak
·         Tahap ketiga : esofagus : kesuitan menelan, muntah, nyeri epigastrik, batuk malam hari.
Faktor yang berhubungan
·         Defisit kongenital : Gagal bertumbuh, gangguan neuromuskular, gangguan pernafasan, masalah prilaku makan, riwayat makan dengan selang.
·         Masalah neurologis : abnormalitas faring, abnormalitas orofaring, defek laring, defek nasal, gangguan neurologis, trauma
(NANDA,2015)
3.      Obesitas : Suatu kondisi ketika individu mengalami penumpukan lemak abnormal yang melampaui berat badan berlebih
Batasan karakteristik :
·         ANAK <2 tahun: ukuran tidak digunakan pada anak di usia ini
·         ANAK 2-18 tahun: Body mass index [BMI] >30 kg/m2 atau persentil >k-95 untuk usia dan jenis kelamin
·         DEWASA : Body mass index [BMI] > 30 kg/m2
Fakor yang berhubungan :
·         Gangguan genetik
·         Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan untuk usia dan jenis kelamin
·         Sering makan kudapan
·         Ukuran porsi lebuh besar dari yang dianjurkan
(NANDA,2015)










G.                RENCANA KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganketidakmampuan makan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan status nutrisi px meningkat dengan KH :
1.      Pemasukan nutrisi (skala 1-5)
2.      Pemasukan makanan (skala 1-5)
3.      Pemasukan cairan (skala 1-5)
4.      Rasio berat badan/tinggi badan (skala 1-5)
Manajemen nutrisi :
1.      Tawarkan kudapan (misalnya, minuman dan buah-buahan segar atau jus buah segar, bila diperlukan
2.       Ketahui kesukaan makanan pasien
3.      Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebuthan nutrisi
4.      Timbang pasien pada interval yang tepat
Manajemen gangguan makan :
1.      Pastikan status gizi pasien dan kemampuan memenuhi kebutuhan gizi pasien
2.      Kenali alergi makanan dan intoleransi makanan pada pasien
3.      Ajari pasien mengenai kebutuhan gizi
4.      Pertahankan makan pasien sesuai jadwal makan dan kudapan
5.      Pantau asupan kalori dan diet pasien
1.      Membantu proses intake nutrisi pada pasien
2.      Membantu dalam memenuhi kebutuhan  nutrisi
3.      Mengetahui perkembangan pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
4.      Mengetahui perkembangn status nutrisi pasien
5.      Mempercepat proses penyembuhan akibat gangguan nutrisi
6.      Mengetahui faktor lain yang menyebabkan gangguan
7.      Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
8.      Membantu intake nutrisi secara normal
9.      Mengetahui perkembangan nutrisi normal
2
Gangguan menelan berhubungan dengan masalah neurologi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan gangguan meenelan px menurun dengan KH :
1.      Mempertahankan makanan di mulut (skala 1-5)
2.      Produksi air liur (skala 1-5)
3.      Pembentukan bolus tepat waktu (skala 1-5)
4.      Refleks menelan tepat waktu (skala 1-5)
5.      Pemasukan makanan (skala 1-5)
Bantuan perawatan diri ; makan :
1.      Monitor tingkat menelan pasien
2.      Pastikan posisi tepat untuk mempasilitasi pasien mengunyah dan menelan
3.      Menghilangkan nyeri yang memadai sebelum makan

1.      Mengetahui bagaimana kemampuan pasien dalam menelan
2.      Mempermudah pasien dalam mengunyah dan menelan
3.      Membantu pasien agar merasa lebih nyaman dalam menelan makanan

3
Obesitas berhubungan dengan rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan untuk usia dan jenis kelamin
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan berat badan pasien menurun px menurun dengan KH :
1.      Berat badan (skala 1-5)
2.      Persentasi lemak tubuh (skala 1-5)
3.      Ketebalan lipatan kulit pada trisep (skala 1-5)
4.      Ketebalan lipatan kulit pada sub skapular (skala 1-5)
Manajemen berat badan :
1.      Menemtukan motivasi individuuntuk mengubah kebiasaan makan
2.      Menentukan berat badan ideal
3.      Menentukan persentasi lemak tubuh
4.      Mendorong individu untuk mengkonsumsi cairan harian yang adekuat
1.      Membantu dalam penurunan berat badan pasien
2.      Membantu pasien dalam mrngetahui berat badan idal
3.      Mengetahui bagaimana berat badan pasien
4.      Membantu memperlancar proses eliminasi

H.      IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan interverensi

I.         EVALUASI
a.       Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan).
b.      Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)

J.        REFERENSI
 Alimul.A.A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika
 Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom: Elsevier
 Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik Ed 7. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5. Uniteed Kingdom : Elsevier
Mubarak, Wahit & Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Potter, Patricia. A. 1996.Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : EGC

No comments:

Post a Comment