LAPORAN
PENDAHULUAN
PASIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
ELIMINASI
FEKAL
A.
PENGERTIAN
Eleminasi fekal adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang
air besar (Hidayat,2006)
B.
POHON MASALAH
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Teknik visualisasi
langsung : Pemeriksaan secara langsung melalui endoscopy, dan pengosongan usus
2.
Pemeriksaan
laboratorium : Seperti pemeriksaan feces
(Potter & Perry, 2005)
D.
PENATALAKSANAAN MEDIS
1.
Pemberian cairan : Melalui oral,
Melalui Parentral
2.
Diatetik : Pemberian makanan
dan minuman khusus pada pasien dengan tujuan meringankan, menyembuhkan dan
menjaga kesehatan pasien
3.
Pemberian obat-obatan
:
Obat anti sekresi, Obat anti spasmolitik, Obat antibiotik
(Asmadi,2008)
E.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982,
terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)
Pola
Kesehatan : Menggambarkan pola
pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)
Pola
Nutrisi : Menggambarkan
kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola
konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa,
suhu tubuh, tinggi dan berat badan
Kaji Pasien tentang :
·
Faktor
pencernaan : nafsu makan, ketidaknyamanan, rasa dan bau, gigi, mukosa mulut,
mual atau muntah, pembatasan makanan, alergi makanan
·
Jenis
dan jumlah (makanan dan minuman)
Cara mengkaji masalah pasien :
·
Apakah
anda ada menggunakan obat diet ?
·
Apasaja
yang biasanya anda konsumsi sehari-hari (pagi, siang, malam)?
·
Bagaimana
konsumsi cairan bapak perhari ?
3) Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih,
dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
Kaji pasien mengenai :
·
Kebiasaan
pola buang air besar : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain
Cara mengkaji masalah pasien :
·
Bagaimana
pola frekuensi BAB anda setiap hari ?
·
Bagaimana
karakteristiknya ?
·
Apakah
anda mengalami nyeri pada bagian abdomen ?
4)
Aktivitas
dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas,
pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan
sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
5)
Tidur
dan Istirahat : Menggambarkan
pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)
Sensori,
Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi
keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan
penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)
Konsep
diri : Menggambarkan
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran
diri, dan perasaan.
8)
Seksual
dan Reproduksi : Menggambarkan
kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi
wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan
mengetahui alat kelaminnya.
9)
Pola
Peran Hubungan : Menggambarkan
pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama
dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10) Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan
keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11) Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau
kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan
keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)
F.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Konstipasi : Penurunan frekuensi
normal defekasi yang disertai kesulitan atau pengeluaran feses tidak tuntas
dan/atau feces yang keras, kering dan banyak
Batasan Karakteristik
·
Adanya feses lunak, seperti pasta di dalam retkum
·
Anoreksia
·
Bising usus hiperaktif
·
Bising usus hipoaktif
·
Feses keras dan berbentuk
·
Nyeri pada abdomen penurunan frekuensi
·
Mengejan pada saat defekasi
·
Sering flatus
·
Nyeri pada saat defekasi
Faktor yang
berhubungan :
·
Kebiasaan defekasi tidak teratur
·
Hemoroid
·
Kebiasaan makan buruk
·
Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang
dianjurkan menurut usia dan jenis kelamin
(NANDA,2015)
2.
Diare : Pasase feses yang
lunak dan tidak berbentuk
Batasan Karakteristik
:
·
Adanya dorongan untuk defekasi
·
Bising usus hiperaktif
·
Defekasi feses cair >3 dalam 24 jam
·
Kram
·
Nyeri abdomen
Faktor yang
Berhubungan
·
Inflamasi gastrointestinal
·
Iritasi gastrointestinal
·
Parasit
·
Pemaparan pada kontaminasi
·
Program pengobatan
(NANDA,2015)
G.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Konstipasi
berhubungan dengan kebiasaan defekasi tidak teratur
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama ... X 24 jam diharapkan px dapat melakukan BAB
dengan KH :
1.
Pola eliminasi (skala 1-5)
2.
Warna tinja (skela 1-5)
3.
Tekstur dan bentuk tinja (skala 1-5)
4.
Otot untuk mengevakuasi tinja (skala 1-5)
|
Manajemen
Bowel :
1.
Catat tanggal terakhir buang air besar
2.
Pantau tinja seperti frekuensi, bentuk, volume, dan warna
3.
Beri obat supositoria ke dalam rektam
4.
Anjurkan pasien mengkonsumsi makanan tinggi serat
5.
Ajarkan pasien tentang makanan tertentu yang membantu
proses kelancaran buang air besar
|
1.
Agar mengetahui bagaimana pola dfekasi pasien
2.
Agar mengetahui apakah asien masih mengalami gangguan
pada pencernaan
3.
Agar pasien lebih cepat dalam proses defekasi lewat
bantuan obat
4.
Agar dapat memperlancar proses defekasi pasien
5.
Agar pasien mengetahui apasaja makanan yang perlu
dikonsumsi dalam terpi
|
2
|
Diare
berhubungan dengan iritasi gastrointestinal
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama ... X 24 jam diharapkan status diare px dapat
teratasi dengan KH :
1.
Pola eliminasi (skala 1-5)
2.
Tekstur dan bentuk tinja (skala 1-5)
3.
Bising usus (skala 1-5)
4.
Warna tinja (skela 1-5)
|
Manajemen
Diare :
1.
Temukan penyebab diare
2.
Identifikasi faktor (misalnya, obat-obatan, bakteri,
tabung makanan) dapat menyebabkan atau brkontribusi menyebabkan diare
3.
Monitor tanda dan gejala diare
4.
Evaluasi dan catat pemasukan nutrisi
|
1.
Agar dapat menentukan terapi yang diberikan pada pasien
2.
Agar dapat mengetahui faktor penyebab diare
3.
Agar mengetahui bagaimana sekala diare pasien
4.
Agar keseimbangan nutrisi dan cairan pasien normal
|
H.
IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan
interverensi
I.
EVALUASI
a.
Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan
analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.
Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)
J.
REFERENSI
Asmadi.
2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom: Elsevier
Herdman,
T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan :
Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Hidayat, A. A. 2006. Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5.
Uniteed Kingdom : Elsevier
Potter, Perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik Ed : 4 Volume 1.
Jakarta : EGC
Potter, Patricia. A.
1996.Pengkajian Kesehatan Ed. 3.
Jakarta : EGC
Tarwoto &
Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia
dan Proses Keperawatan Ed.3. Jakarta : Selemba Medika
No comments:
Post a Comment