Monday, April 24, 2017


LAPORAN PENDAHULUAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN CAIRAN ELEKTROLIT


A.      PENGERTIAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yangtetap dalam merespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang terdiri sendiri jarang terjadi dalam kelebihan dan kekurangan (Tarwoto,2006).

B.       POHON MASALAH






C.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a.       Evaluasi status volume cairan
b.      Pemeriksaan urine
c.       Pemeriksaan hematokrit
(Hidayat,2005)

D.  PENATALAKSANAAN MEDIS
a.       Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyertaan asam-basa dan elektrolit
b.      Rehidrasi oral pada diare
c.       Perbaikan pada perfusi jaringan jika mengalami syok hipovolemik
(Hidayat,2005)

E.  PENGKAJIAN KEPERAWATAN 
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)      Pola Kesehatan : Menggambarkan pola pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)      Pola Nutrisi : Menggambarkan kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan 
Kaji Pasien tentang :
·         Kebiasaan intek cairan
·         Bagaimana output cairan
·         Jenis dan jumlah (makanan dan cairan)
·         Faktor pencernaan : nafsu makan, dan adanya penyakit pencernaan yang mempengaruhi cairan
Cara mengkaji masalah pasien :
·         Bagaimana jenis pemasukan dan pengeluaran makanan dan minuman anda ?
·         Apa saja yang sering anda konsumsi dan anda minum sehari-hari (pagi, sing, malam) ?
·         Apakah ada perubahan pada tekstur kulit anda (lesi, kering, membengkak) ?
3)      Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih, dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
Kaji pasien mengenai :
·         Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain
·         Kebiasaan pola buang air besar : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain
·         Kemampuan perawatan diri : ke kamar mandi, kebersihan diri
Cara mengkaji masalah pasien :
·         Berapa kali seringnya anda melakukan BAB/BAK dalam sehari dan bagaimana ciri-ciri ?
·         Apakah ada masalah dalam proses BAB/BAK anda dan apakah ada penggunaan alat bantu ?
·         Apasaja alat bantu yang anda gunakan dalam proses BAK ?
·         Apakah ada perubahan pada kulit anda seperti sering berkeringat ?
4)      Aktivitas dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
5)      Tidur dan Istirahat : Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)      Sensori, Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)      Konsep diri : Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran diri, dan perasaan.
8)      Seksual dan Repruduksi : Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya.
9)      Pola Peran Hubungan : Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10)  Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11)  Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)

F.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Kekurangan volume cairan : Penurunan cairan intravaskuler, interstitial, dan/atau intraseluler. Ini mengacu pada dhidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar natrium
Batasan Karakteristik


·         Haus
·         Kelemahan
·         Kulit kering
·         Membran mukosa kering
·         Peningkatan frekuensi nadi
·         Peningkatan hematokrit
·         Peningkatan konsentrasi urin
·         Peningkatan suhu tubuh
·         Penurunan berat badan tiba-tiba
·         Penurunan haluran urine
·         Penurunan pengisian vena
·         Penurunan tekanan darah
·         Penurunan tekanan nadi
·         Penurunan turgor kulit
·         Penurunan turgor lidah
·         Penurunan volume nadi
·         Perubahan setatus mental




Faktor berhubungan :
·         Kegagalan mekanisme regulasi
·         Kehilangan cairan aktif
(NANDA,2015)
2.      Kelebihan volume cairan : Peningkatan retensi cairan isotonik
Batasan Karakteristik


·         Ada bunyi jantung S3
·         Anasarka
·         Ansietas
·         Asupan melebihi haluran
·         Azotemia
·         Bunyi nafas tambahan
·         Dispnea
·         Dispnea nokturnal proksismal
·         Distensi vena jugularis
·         Edema
·         Efusi pleura
·         Gangguan pola nafas
·         Gangguan tekana darah
·         Gelisah
·         Hepatomegali
·         Ketidakkeseimbangan elektrolit
·         Kongesti pulmonal
·         Oliguria
·         Ortopnea
·         Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
·         Peningkatan tekanan vena sentral
·         Penurunan hematokrit
·         Penurunan hemoglobin
·         Penurunan berat jenis urin
·         Perubahan status mental
·         Perubahan tekanan ateri pulmonal
·         Refleks hepatojugular positif



Faktor yang berhubungan :
·         Gangguan mekanisme regulasi
·         Kelebihan asupan cairan
·         Kelebihan asupan natrium
(NANDA,2015)

G.                RENCANA KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan volume cairan tubuh pasien meningkat dengan KH :
1.      Tekanan darah (skala 1-5)
2.      Denyut nadi radial (skala 1-5)
3.      Turgor kulit (skala 1-5)
4.      Berat badan stabil (skala 1-5)
Manajemen cairan :
1.      Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output (pasien)
2.      Monitor status hidrasi (misalnya, membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat, dan tekanan darah)
3.      Monitor tanda vital pasien
4.      Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
5.      Tingkatkan asupan oral (misalnya, memberikan sedotan, menawarkan cairan diantara waktu makan)
1.      Agar pemasukan cairan pasien tepat dan dapat mengetahui perkembangan status cairan pasien
2.      Agar mengetahui gejala dari tanda-tanda hidrasi (normal atau tidak normal)
3.      Untuk mengetahui perkembangan status kesehatan pasien
4.      Agar pemenuhan cairan tepat sesuai dengan terapi yang diberikan
5.      Untuk membantu proses pemasukan cairan melalui bowel
1.       

2
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan berlebih
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan volume cairan tubuh px normal dengan
KH :
1.      Tekanan darah (skala 1-5)
2.      Tekanan arteri rata-rata (skala 1-5)
3.      Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam (skala 1-5)
4.      Berat badan stabil (skala 1-5)
Manajemen Hipervolemia :
1.      Monitor intake dan output
2.      Timbang berat badan tiap hari dengan waktu yang tetap/sama (misalnya, setelah buang air, sebelum serapan) dan monitor kecendrungannya
3.      Monitor integritas kulit pada pasien yang mengalami imobilisasi dengan edema dependen
Manajemen cairan :
1.      kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
2.      Monitor tanda vital pasien
3.      Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output (pasien)

1.      Agar mengetahui perkembangan pemasukan dan pengeluaran cairan
2.      Agar mengetahui berapa output cairan dan perkembangan cairan di dalam tubuh
3.      Agar dapat mencegah terjadinya perlukaan yang ditimbulkan dari edema
4.      Agar mengetahui luasnya edema agar tidak terjadi perlukaan
5.      Agar mengetahui perkembangan kesehatan pasien
6.      Agar mengetahui perkembangan intake dan output cairan normal

H.      IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan interverensi

I.         EVALUASI
a.       Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.      Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)

J.        REFERENSI


Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom: Elsevier


Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC


Hidayat, A. A. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC


Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5. Uniteed Kingdom : Elsevier

Potter, Patricia. A. 1996.Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : EGC


Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ed.3. Jakarta : Selemba Medika

No comments:

Post a Comment