LAPORAN
PENDAHULUAN
PASIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
A.
PENGERTIAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yangtetap dalam merespon terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang terdiri sendiri jarang terjadi dalam kelebihan dan
kekurangan (Tarwoto,2006).
B.
POHON MASALAH
a.
Evaluasi status volume cairan
b.
Pemeriksaan urine
c.
Pemeriksaan hematokrit
(Hidayat,2005)
D.
PENATALAKSANAAN MEDIS
a.
Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan
penyertaan asam-basa dan elektrolit
b.
Rehidrasi oral pada diare
c.
Perbaikan pada perfusi jaringan jika mengalami syok
hipovolemik
(Hidayat,2005)
E.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982,
terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)
Pola
Kesehatan : Menggambarkan pola
pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)
Pola
Nutrisi : Menggambarkan
kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola
konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa,
suhu tubuh, tinggi dan berat badan
Kaji Pasien tentang :
·
Kebiasaan
intek cairan
·
Bagaimana
output cairan
·
Jenis
dan jumlah (makanan dan cairan)
·
Faktor
pencernaan : nafsu makan, dan adanya penyakit pencernaan yang mempengaruhi
cairan
Cara mengkaji masalah pasien :
·
Bagaimana
jenis pemasukan dan pengeluaran makanan dan minuman anda ?
·
Apa
saja yang sering anda konsumsi dan anda minum sehari-hari (pagi, sing, malam) ?
·
Apakah
ada perubahan pada tekstur kulit anda (lesi, kering, membengkak) ?
3) Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih,
dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
Kaji pasien mengenai :
·
Kebiasaan
pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain
·
Kebiasaan
pola buang air besar : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain
·
Kemampuan
perawatan diri : ke kamar mandi, kebersihan diri
Cara mengkaji masalah pasien :
·
Berapa
kali seringnya anda melakukan BAB/BAK dalam sehari dan bagaimana ciri-ciri ?
·
Apakah
ada masalah dalam proses BAB/BAK anda dan apakah ada penggunaan alat bantu ?
·
Apasaja
alat bantu yang anda gunakan dalam proses BAK ?
·
Apakah
ada perubahan pada kulit anda seperti sering berkeringat ?
4)
Aktivitas
dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas,
pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan
sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
5)
Tidur
dan Istirahat : Menggambarkan
pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)
Sensori,
Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi
keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan
penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)
Konsep
diri : Menggambarkan
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran
diri, dan perasaan.
8)
Seksual
dan Repruduksi : Menggambarkan
kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi
wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan
mengetahui alat kelaminnya.
9)
Pola
Peran Hubungan : Menggambarkan
pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama
dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10) Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan
keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11) Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau
kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan
keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)
F.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Kekurangan volume
cairan : Penurunan cairan intravaskuler, interstitial, dan/atau intraseluler. Ini
mengacu pada dhidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar natrium
Batasan Karakteristik
·
Haus
·
Kelemahan
·
Kulit kering
·
Membran mukosa kering
·
Peningkatan frekuensi nadi
·
Peningkatan hematokrit
·
Peningkatan konsentrasi urin
·
Peningkatan suhu tubuh
·
Penurunan berat badan tiba-tiba
·
Penurunan haluran urine
·
Penurunan pengisian vena
·
Penurunan tekanan darah
·
Penurunan tekanan nadi
·
Penurunan turgor kulit
·
Penurunan turgor lidah
·
Penurunan volume nadi
·
Perubahan setatus mental
Faktor berhubungan :
·
Kegagalan mekanisme regulasi
·
Kehilangan cairan aktif
(NANDA,2015)
2.
Kelebihan volume
cairan : Peningkatan retensi cairan isotonik
Batasan Karakteristik
·
Ada bunyi jantung S3
·
Anasarka
·
Ansietas
·
Asupan melebihi haluran
·
Azotemia
·
Bunyi nafas tambahan
·
Dispnea
·
Dispnea nokturnal proksismal
·
Distensi vena jugularis
·
Edema
·
Efusi pleura
·
Gangguan pola nafas
·
Gangguan tekana darah
·
Gelisah
·
Hepatomegali
·
Ketidakkeseimbangan elektrolit
·
Kongesti pulmonal
·
Oliguria
·
Ortopnea
·
Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
·
Peningkatan tekanan vena sentral
·
Penurunan hematokrit
·
Penurunan hemoglobin
·
Penurunan berat jenis urin
·
Perubahan status mental
·
Perubahan tekanan ateri pulmonal
·
Refleks hepatojugular positif
Faktor yang
berhubungan :
·
Gangguan mekanisme regulasi
·
Kelebihan asupan cairan
·
Kelebihan asupan natrium
(NANDA,2015)
G.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Kekurangan
volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama ... X 24 jam diharapkan volume cairan tubuh
pasien meningkat dengan KH :
1.
Tekanan darah (skala 1-5)
2.
Denyut nadi radial (skala 1-5)
3.
Turgor kulit (skala 1-5)
4.
Berat badan stabil (skala 1-5)
|
Manajemen
cairan :
1.
Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output
(pasien)
2.
Monitor status hidrasi (misalnya, membran mukosa
lembab, denyut nadi adekuat, dan tekanan darah)
3.
Monitor tanda vital pasien
4.
Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
5.
Tingkatkan asupan oral (misalnya, memberikan sedotan,
menawarkan cairan diantara waktu makan)
|
1.
Agar pemasukan cairan pasien tepat dan dapat mengetahui
perkembangan status cairan pasien
2.
Agar mengetahui gejala dari tanda-tanda hidrasi (normal
atau tidak normal)
3.
Untuk mengetahui perkembangan status kesehatan pasien
4.
Agar pemenuhan cairan tepat sesuai dengan terapi yang
diberikan
5.
Untuk membantu proses pemasukan cairan melalui bowel
1.
|
2
|
Kelebihan
volume cairan berhubungan dengan asupan cairan berlebih
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama ... X 24 jam diharapkan volume cairan tubuh
px normal dengan
KH :
1.
Tekanan darah (skala 1-5)
2.
Tekanan arteri rata-rata (skala 1-5)
3.
Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam (skala 1-5)
4.
Berat badan stabil (skala 1-5)
|
Manajemen
Hipervolemia :
1.
Monitor intake dan output
2.
Timbang berat badan tiap hari dengan waktu yang
tetap/sama (misalnya, setelah buang air, sebelum serapan) dan monitor
kecendrungannya
3.
Monitor integritas kulit pada pasien yang mengalami
imobilisasi dengan edema dependen
Manajemen cairan :
1.
kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
2.
Monitor tanda vital pasien
3.
Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output
(pasien)
|
1.
Agar mengetahui perkembangan pemasukan dan pengeluaran
cairan
2.
Agar mengetahui berapa output cairan dan perkembangan
cairan di dalam tubuh
3.
Agar dapat mencegah terjadinya perlukaan yang
ditimbulkan dari edema
4.
Agar mengetahui luasnya edema agar tidak terjadi
perlukaan
5.
Agar mengetahui perkembangan kesehatan pasien
6.
Agar mengetahui perkembangan intake dan output cairan
normal
|
H.
IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan
interverensi
I.
EVALUASI
a.
Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan
analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.
Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)
J.
REFERENSI
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom:
Elsevier
Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Hidayat, A. A. 2005. Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5.
Uniteed Kingdom : Elsevier
Potter,
Patricia. A. 1996.Pengkajian Kesehatan
Ed. 3. Jakarta : EGC
Tarwoto &
Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan Ed.3. Jakarta : Selemba Medika
No comments:
Post a Comment