A.
PENGERTIAN
Infeksi adalah proses invasif oleh
mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter
dan Perry,2005).
B.
POHON MASALAH
C.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1)
HEMATOLOGI
Meliputi pemeriksaan konsentrasi hemoglobin, periksaan
Sel Darah Putih (WBC), Platelet time, white blood cell differential count, red
blood cell count dan hitung hematokrit. (Lylia, 2015).
2)
URINALIS
Dilakukan dengan Pemeriksaan Fisik (warna, kekeruhan, berat
jenis, volume), Pemeriksaan Kimiawi (Specific gravity, pH, Blood, Leukocyte
esterase, Nitrit, Protein, Glucose, Ketones, Bilirubin & Urobilinogen ),
dan Pemeriksaan Mikroskopik (White blood cells, Red Blood Cells,
Epithelial cells, Crystal, Bacteria). (Lylia, 2015).
3)
FECAL EXAMINATION
a. Pemeriksaan Makroskopik; yaitu
pemeriksaan terhdap warna, konsistensi dan bentuk, serta mucus.
b. Microscopic examination; pemeriksaan
feses di bawah mikroskop melihat adanya patrasit dan cacing.
·
CHEMICAL EXAMINATION; yaitu pemeriksaan darah dalam feses
(melihat perdarahan pada intestinal )
·
SERO-IMMUNOLOGY
TESTS
Prinsipnya
yaitu reaksi antara antigen dan antibodi
a. Antigen Identification, misalnya: HBsAg
b. Antibody measurement, misalnya: Anti HBs
·
MICROBIOLOGIC
EXAMINATION
Yaitu
mengidentifikasi mikroorganisme dengan cara:
a. Direct staining: melihat jamur
+/-, bacteria dll.
b. culture of bacteria & fungi.
Sensitif terhadap antibiotic.
c. Polymerase chain reaction yaitu
untuk mendeteksi DNA/ RNA mikroorganisme (Lylia, 2015).
D.
PENATALAKSANAAN MEDIS
1.
Aseptik,
yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Istilah ini dipakai
untuk menggambarkan semua usaha yang dilakaukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan.
2.
Dekontaminasi,
tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan
secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan
3.
Pencucian,
yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing
seperti debu dan kotoran
4.
Sterilisasi,
yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur,parasit, dan
virus) termasuk bakteri endospora dari benda mati.
5.
Desinfeksi,
yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme penyebab
penyakit dari benda mati (Rahman,
2016).
E.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982,
terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)
Pola
Kesehatan : Menggambarkan pola
pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)
Pola
Nutrisi :
Menggambarkan kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi :
meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan
membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan
3) Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih,
dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
4)
Aktivitas
dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas,
pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan
sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
Kaji Pasien Mengenai
·
Aktivitas kehidupan sehari-hari
·
Kemampuan untuk merawat diri sendiri
(berpakaian, mandi, makan, kamar mandi)
·
Mandiri, bergantung, atau perlu bantuan
Cara Mengkaji Masalah Pasien :
·
Gambaran
level aktivitas, kegiatan sehari-hari dan olahraga
·
Aktivitas
saat senggang atau waktu luang
·
Apakah
mengalami kesulitan dalam bernafas, lemah, batuk, nyeri dada,palpitasi,nyeri
pada tungkai,
·
Gambaran
dalam pemenuhan ADL
1.
Level
Fungsional (0-IV)
2.
Kekuatan
Otot (1-5)
5)
Tidur
dan Istirahat :
Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah
pola tersebut
Kaji Pasien Mengenai :
·
Kebiasaan
tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual menjelang
tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)
·
Penggunaan
alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)
·
Jadwal
istirahat dan relaksasi
·
Gejala
gangguan pola tidur
·
Faktor
yang berhubungan (nyeri, suhu, proses penuaan dll)
·
Data
pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata, keadaan umum, mengantuk)
Cara mengkaji masalah pasien :
Ajukan pertanyaan terbuka seperti :
·
Berapalamakah
tidur anda dimalam hari ?
·
Jam
berapakah anda sering tidur atau bangun ?
·
Apakah
tidur anda terasa efektif ?
·
Adakah
kebiasaan anda sebelum tidur ?
·
Apakah
anda mengalami kesulitan dalam tidur ?
6)
Sensori,
Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi
keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan
penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)
Konsep
diri : Menggambarkan
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran
diri, dan perasaan.
8)
Seksual
dan Repruduksi : Menggambarkan
kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi
wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan
mengetahui alat kelaminnya.
9)
Pola
Peran Hubungan : Menggambarkan
pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama
dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10) Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan
keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11) Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau
kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan
keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)
F.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Infeksi : Rentan mengalami
invasi dan multiplikasi organisme patogenik yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor-faktor resiko:
1.
Kurang pengetahuan
untuk menghindari pemejanan patogen
2.
Malnutrisi
3.
Obesitas
4.
Penyakit kronis (mis., diabetes
militus)
5.
Prosedur invasif
6.
Pertahanan Tubuh
Primer tidak Adekuat
:
gangguan integritas kulit, gangguan peristaltis, merokok, pecah ketuban dini,
pecah ketuban lambat, penurunan kerja siliaris, penurunan pH sekresi, statis
cairan tubuh
7.
Pertahanan Tubuh
Sekunder tidak Adekuat : Imunosupresi, Leukopenia, Penurunan hemoglobin,
Supresi respon inflamasi, Vaksinasi tidak adekuat
8.
Pejanan Terhadap
Patogen Lingkungan Meningkat : Terpejan pada wabah
(NANDA,2015)
G.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Resiko Infeksi berhubungan dengan pejanan terhadap patogen lingkungan
meningkat.
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama ... X 24 jam diharapkan status kekebalan px
meningkat dengan KH :
1.
Klien bebas dari
tanda dan gejala infeksi
2.
Mendeskripsikan
proses penularan penyakit , faktor yang memengaruhi penularan serta
penatalaksanaannya
3.
Menunjukkn
kemampuan untuk mencegahtimbunya infeksi
4.
Jumlah leukosit
dalam batas normal
5.
Menunjukkan
perilaku hidup sehat
|
Kontrol Infeksi
1.
Bersihkan
lingkungan setelah dipakai px lain
2.
Pertahankan
teknik isolasi
3.
Batasi
pengunjung bila perlu
4.
Instruksikan
pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjun
meninggalkan px
5.
Gunakan sabun
antimikroba untuk cuci tangan
6.
Cuci tangan
setiap sebelum dan sesudah tindakan kolaboratif
7.
Gunakan
baju,sarung tangan sebagai alat pelindung
8.
Pertahankan
lingkungan aseptik selama pemasangan alat
9.
Ganti letak IV
perifer dan line central dan dressing sesuai dg petunjuk
10. Gunakan kateter intermiten utk
menurunkan infeksi kandung kemih
11. Tingkatkan intake nutrisi
12. Berikan terapi antibiotik bila perlu
infection protection (proteksi terhadap infeksi)
13. Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
14. Monitor hitung granulosit, WBC
15. Monitor kerentanan terhadap infeksi
16. Pertahankan teknik aseptik pd px yg
beresiko
17. Pertahankan teknik isolasi k/p
18. Berikan perawatan kulit pada area
epidema
19. Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas dan drainase
20. Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
21. Dorong masukan nutrisi yg cukup
22. Dorong masukan cairan
23. Dorong istirahat
24. Instruksikan px utk minum antibiotik
sesuai resep
25. Ajarkan px dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
26. Ajarkan cara menghindari infeksi
27. Laporkan kecurigaan infeksi
28. Laporkan kultur positif
|
1.
1.Menurunkan potensial terpajan pada penyakit infeksius
2.
2. Untuk menjaga
lingkungan tetap steril
3.
3. Untuk
mencegah penulaan infeksi /virus
4.
4. Untuk
mencegah penulaan infeksi /virus
5.
5. Mencegah
penyebaran patogen melalui cairan
6.
6. Mencegah penyebaran
patogen melalui cairan
7.
7. Untuk
menghindari dari tertular infeksi/virus
8.
8. Agar alat
tetap steril
9.
9. Mencegah
terjadinya risiko infeksi
10. 10 Mencegah terjadinya infeksi saluran
kemih akibat pemasangan kateter
11. 11. Malnutrisi dpt memengaruhi kesehatan
umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi
12. Menghambat pertumbuhan bakteri patogen
13. Mencegah terjadinya komplikasi lebih
berat yang diakibatkan infeksi bakteri patogen
14. Mengetahui tingkat virulensi suatu
infeksi dan bagaimana sistem imun tubuh dalam mempertahankan kekebalannya
15. Mengetahui sejauh mana tubuh dapat
mempertahankan kekebalannya dan mencegah terjadinya komplikasi lebih berat
16. Mencegah terjadinya infeksi silang
17. Mencegah terjadinya infeksi silang
18. Mencegah perluasan area infeksi
19. Mencegah terjadinya komplikasi lebih
berat yang diakibatkan infeksi bakteri patogen
20. Mencegah terjadinya infeksi pada area
post operasi
21. Malnutrisi dpt memengaruhi kesehatan
umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi
22. Dehidrasi dapat memperburuk status
kesehatan pasien
23. Istirahat yang cukup
|
H.
IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan
interverensi
I.
EVALUASI
a.
Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan
analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.
Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)
J.
REFERENSI
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom:
Elsevier
Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Lylia,
E. 2015. Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Pengendalian Infeksi.
(Online). Available at https://www.scribd.com/doc/283214751/LP-PENGENDALIAN-INFEKSI-docx.
Diunduh pada 1 September 2016.
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5.
Uniteed Kingdom : Elsevier
Mubarak, W. I. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar Ed 1. Jakarta : Salemba Medika.
No comments:
Post a Comment