Monday, April 24, 2017



LAPORAN PENDAHULUAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
OKSIGENASI


A.      PENGERTIAN
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O²). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel (Asmadi, 2008).
B.       POHON MASALAH

 C.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Selain melalui pemeriksaan fisik, ada tidaknya gangguan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen juga dapat diketahui melaluiu pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dimaksud antara lain pemeriksaan arteri gas darah, pemeriksaan laboratorium darah, mantoux test, dan pemeriksaan sputum (Asmadi, 2008).


D.  PENATALAKSANAAN MEDIS
a.       Berhenti merokok harus menjadi prioritas.
b.      Pemberian terapi oksigen
c.       Rehabilitasi paru (khususnya latihan olahraga)
d.      Meningkatkan masukan nutrisi
e.       Fisoterapi dada
f.        Melakukan tindakan nebulizer
(Davey, 2005)

E.  PENGKAJIAN KEPERAWATAN 
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)      Pola Kesehatan : Menggambarkan pola pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)      Pola Nutrisi : Menggambarkan kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan 
3)      Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih, dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
4)      Aktivitas dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi). Misalnya :
·         Olahraga : tipe, frekuensi, durasi dan intensitas yang berhubungan dengan kesehatan respirasi dan sirkulasi
·         Data pemeriksaan fisik (pernapasa, kardiovaskular, muskuloskeletal, neurologi)
5)      Tidur dan Istirahat : Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)      Sensori, Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)      Konsep diri : Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran diri, dan perasaan.
8)      Seksual dan Repruduksi : Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya.
9)      Pola Peran Hubungan : Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10)  Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11)  Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)





F.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Ganguan Pertukaran Gas : Kelebihan aau defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada memran alveolar-kapiler (NANDA,2015).
Batasan Karakteristik

·         Diaforesis
·         Dispnea
·         Gangguan pengelihatan
·         Gas darah ateri abnormal
·         Gelisah
·         Hiperkapnia
·         Hipoksemia
·         Iritabilitas
·         Konfusi
·         Nafas cuping hidung
·         Penurunan karbon dioksida
·         Ph ateri abnormal
·         Pola pernafasan abnormal (Mis., kecpatan, irama, kedalaman)
·         Sakit kepala saat bangun
·         Somnolen
·         Takikardia
·         Warna kulit abnormal


Faktor yang berhubungan :
·         Ketidak seimbangan ventilasi-perfusi
·         Perubahan membran alveolar-kapiler

2.    Ketidakefektifan Pola Nafas : Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat (NANDA,2015)
Batasan Karakteristik :

·         Bradipneea
·         Dispnea
·         Fase ekspirasi memanjang
·         Otropnea
·         Penggunaan otot bantu pernafasan
·         Penggunaan posisi tiga titik
·         Peningkatan diameter snterior-posterior
·         Penurunan kapasitas vital
·         Penurunan tekanan ekspirasi
·         Penurunan tekanan inspirasi
·         Penurunan ventilasi semenit
·         Pernafasan bibir
·         Pernafasan cupng hidung
·         Perubahan ekskursi dada
·         Pola nafas abnormal


Faktor yang berhubungan :

·         Ansietas
·         Cedera medula spinalis
·         Deformitas dinding dada
·         Disfungsi neuromuskural
·         Gangguan muskulosekeletal
·         Gangguan neurologi
·         Hiperventilasi
·         Imaturasi neurologis
·         Keletihan
·         Keletihan otot pernafasan
·         Nyeri
·         Obesitas
·         Posisi tubuh yang menghambat paru-paru
·         Sindrom hipoventilasi


G.                RENCANA KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
(NOC)
Intervensi
(NIC)
Rasional
1
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan status kekebalan px meningkat dengan KH :
1.      Saturasi oksigen pasien (skala 1-5)
2.      Keseimbangan perfusi ventilasi pasien
3.      (skala 1-5)
4.      Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri (skala 1-5)
Terapi oksigen :
1.      Bersihkan sekresi mulut, hidung, dan trakea, sewajarnya
2.      Batasi merokok
3.      Pertahankan jalan nafas
4.      Persiapkan peralatan oksigen dan sistem humidifer dikelola dengan dipanaskan
5.      Kelola  oksigen seperti yang diperintahkan
6.      Monitor aliran oksigen
7.      Monitor posisi pemberian oksigen
8.      Anjurkan pasien tantang pentingnya alat oksigen
9.      Periksa secara berkala pemberian oksigen untuk memastikan konsentrasi yang diberikan sudah diberikan
10.  Pantau efektifitas terapi oksigen (misalnya, denyut oksimetri, GDA), sewajarnya
11.  Pastikan penggantian masker/kanul nasal
12.  Pantau kemampuan pasien dalam mentolerir pemberhentian pemberian oksigen saat makan
13.  Ganti alat pemberian oksigen dari masker ke kanul nasal selama makan
14.  Amati tanda-tanda yang disebabkan oleh hipoventilasi
15.  Pantau tanda-tanda keracunan oksigen
16.  Pantau peralatan oksigen untuk memastikan agar tidak mengganggu pasien bernafas
17.  Pantau kecemasan pasien terkait dengan keebutuhan terapi oksigen
18.  Pantau kerusakan kulit akibat gesekan alat oksigen
19.  Sediakan oksigen ketika pasien diangkut
20.  Intruksikan pasien untuk mendapatkan obat tambahan sebelum berpergian dan perjalanan ke dataran tinggi
21.  Konsultasi dengan tenaga kesehatan lainnyamengenai tentang penggunaan oksgen selama beraktipitas dan/atau tidur
22.  Anjurkan pasien dan keluarga tentang penggunaan oksigen dirumah
1.      Untuk membantu memperlancar jalan nafas pasien
2.      Untuk mencegah timulnya gangguan pernafasan
3.      Untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah jalan nafas
4.      Untuk menjamin keseterilan alat
5.      Untuk memberi terapi oksigen sesuai yang yang diharapkan
6.      Untuk memberi dosis terapi yang tepat
7.      Untuk membantuu pasien agar merasa nyaman
8.      Untuk membantu pasien agar pahan tentang pentingnya alat oksigen
9.      Untuk mendapatkan hasil terapi oksigen yang tepat sesuai dengan dosis yang dibutuhkan
10.  Untuk mengetahui perkembangan  kesehatan pasien
11.  Untuk mengatasi terjadinya iritasi pada area pemasangan
12.  Untuk melihat bagaimana adaptasi pasein
13.  Untuk mempermudah pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
14.  Untuk mengatasi adanya hipovolemi pada pasien
15.  Untuk mengatasi agar tidak terjadi keracunan pada pasien
16.  Untuk membantu pasien agar merasa nyaman dan mudah dalam mobilitas
17.  Untuk mengetahui kondisi pasien
18.  Untuk mengatasi adanya kerusakan pada kulit sehingga dapat di cegah
19.  Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien ketika diangkut
20.  Untuk membantu pasien dalam memenuhi kbutuhan oksigen
21.  Untuk membantu pasien mendapat banyak edukasi kesehatan
22.  Untuk membantu psien dalam memakai oksigen di rumah



H.      IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan interverensi

I.         EVALUASI
a.       Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.      Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)

J.        REFERENSI
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom:Elsevier 
Davey, Patrick. 2005. At A Glance Medicine. Jakarta: EGC  
Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5. Uniteed Kingdom : Elsevier 
Potter, Patricia. A. 1996.Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : EGC

No comments:

Post a Comment