LAPORAN
PENDAHULUAN
PASIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
OKSIGENASI
A.
PENGERTIAN
Oksigenasi
adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O²). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan
dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel (Asmadi, 2008).
B.
POHON MASALAH
C.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Selain
melalui pemeriksaan fisik, ada tidaknya gangguan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen juga dapat
diketahui melaluiu pemeriksaan diagnostik.
Pemeriksaan diagnostik yang dimaksud antara lain pemeriksaan arteri gas darah, pemeriksaan laboratorium darah,
mantoux test, dan pemeriksaan sputum
(Asmadi, 2008).
D.
PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Berhenti
merokok harus menjadi prioritas.
b. Pemberian
terapi oksigen
c. Rehabilitasi
paru (khususnya latihan olahraga)
d. Meningkatkan
masukan nutrisi
e. Fisoterapi dada
f.
Melakukan
tindakan nebulizer
(Davey, 2005)
E.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982,
terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)
Pola
Kesehatan : Menggambarkan pola
pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)
Pola
Nutrisi : Menggambarkan
kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola
konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa,
suhu tubuh, tinggi dan berat badan
3) Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih,
dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
4)
Aktivitas
dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas,
pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan
sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi). Misalnya :
·
Olahraga
: tipe, frekuensi, durasi dan intensitas yang berhubungan dengan kesehatan
respirasi dan sirkulasi
·
Data
pemeriksaan fisik (pernapasa, kardiovaskular, muskuloskeletal, neurologi)
5)
Tidur
dan Istirahat : Menggambarkan
pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)
Sensori,
Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi
keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan
penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)
Konsep
diri : Menggambarkan
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran
diri, dan perasaan.
8)
Seksual
dan Repruduksi : Menggambarkan
kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi
wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan
mengetahui alat kelaminnya.
9)
Pola
Peran Hubungan : Menggambarkan
pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama
dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10) Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan
keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11) Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau
kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan
keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)
F.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ganguan Pertukaran Gas : Kelebihan aau defisit oksigenasi
dan/atau eliminasi karbondioksida pada memran alveolar-kapiler (NANDA,2015).
Batasan Karakteristik
·
Diaforesis
·
Dispnea
·
Gangguan pengelihatan
·
Gas darah ateri abnormal
·
Gelisah
·
Hiperkapnia
·
Hipoksemia
·
Iritabilitas
·
Konfusi
·
Nafas cuping hidung
·
Penurunan karbon dioksida
·
Ph ateri abnormal
·
Pola pernafasan abnormal (Mis., kecpatan, irama,
kedalaman)
·
Sakit kepala saat bangun
·
Somnolen
·
Takikardia
·
Warna kulit abnormal
Faktor yang berhubungan :
·
Ketidak seimbangan ventilasi-perfusi
·
Perubahan membran alveolar-kapiler
2. Ketidakefektifan Pola Nafas : Inspirasi dan/atau ekspirasi
yang tidak memberi ventilasi adekuat (NANDA,2015)
Batasan Karakteristik :
·
Bradipneea
·
Dispnea
·
Fase ekspirasi memanjang
·
Otropnea
·
Penggunaan otot bantu pernafasan
·
Penggunaan posisi tiga titik
·
Peningkatan diameter snterior-posterior
·
Penurunan kapasitas vital
·
Penurunan tekanan ekspirasi
·
Penurunan tekanan inspirasi
·
Penurunan ventilasi semenit
·
Pernafasan bibir
·
Pernafasan cupng hidung
·
Perubahan ekskursi dada
·
Pola nafas abnormal
Faktor yang
berhubungan :
·
Ansietas
·
Cedera medula spinalis
·
Deformitas dinding dada
·
Disfungsi neuromuskural
·
Gangguan muskulosekeletal
·
Gangguan neurologi
·
Hiperventilasi
·
Imaturasi neurologis
·
Keletihan
·
Keletihan otot pernafasan
·
Nyeri
·
Obesitas
·
Posisi tubuh yang menghambat paru-paru
·
Sindrom hipoventilasi
G.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan
(NOC)
|
Intervensi
(NIC)
|
Rasional
|
1
|
Gangguan
pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama ... X 24 jam diharapkan status kekebalan px
meningkat dengan KH :
1.
Saturasi oksigen pasien (skala 1-5)
2.
Keseimbangan perfusi ventilasi pasien
3.
(skala 1-5)
4.
Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri
(skala 1-5)
|
Terapi oksigen :
1. Bersihkan sekresi mulut, hidung, dan trakea, sewajarnya
2. Batasi merokok
3. Pertahankan jalan nafas
4. Persiapkan peralatan oksigen dan sistem humidifer
dikelola dengan dipanaskan
5. Kelola oksigen
seperti yang diperintahkan
6. Monitor aliran oksigen
7. Monitor posisi pemberian oksigen
8. Anjurkan pasien tantang pentingnya alat oksigen
9. Periksa secara berkala pemberian oksigen untuk
memastikan konsentrasi yang diberikan sudah diberikan
10. Pantau efektifitas terapi oksigen (misalnya, denyut
oksimetri, GDA), sewajarnya
11. Pastikan penggantian masker/kanul nasal
12. Pantau kemampuan pasien dalam mentolerir pemberhentian
pemberian oksigen saat makan
13. Ganti alat pemberian oksigen dari masker ke kanul nasal
selama makan
14. Amati tanda-tanda yang disebabkan oleh hipoventilasi
15. Pantau tanda-tanda keracunan oksigen
16. Pantau peralatan oksigen untuk memastikan agar tidak
mengganggu pasien bernafas
17. Pantau kecemasan pasien terkait dengan keebutuhan
terapi oksigen
18. Pantau kerusakan kulit akibat gesekan alat oksigen
19. Sediakan oksigen ketika pasien diangkut
20. Intruksikan pasien untuk mendapatkan obat tambahan
sebelum berpergian dan perjalanan ke dataran tinggi
21. Konsultasi dengan tenaga kesehatan lainnyamengenai
tentang penggunaan oksgen selama beraktipitas dan/atau tidur
22. Anjurkan pasien dan keluarga tentang penggunaan oksigen
dirumah
|
1.
Untuk membantu memperlancar jalan nafas pasien
2.
Untuk mencegah timulnya gangguan pernafasan
3.
Untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah jalan
nafas
4.
Untuk menjamin keseterilan alat
5.
Untuk memberi terapi oksigen sesuai yang yang
diharapkan
6.
Untuk memberi dosis terapi yang tepat
7.
Untuk membantuu pasien agar merasa nyaman
8.
Untuk membantu pasien agar pahan tentang pentingnya
alat oksigen
9.
Untuk mendapatkan hasil terapi oksigen yang tepat
sesuai dengan dosis yang dibutuhkan
10. Untuk mengetahui
perkembangan kesehatan pasien
11. Untuk mengatasi
terjadinya iritasi pada area pemasangan
12. Untuk melihat
bagaimana adaptasi pasein
13. Untuk mempermudah
pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
14. Untuk mengatasi
adanya hipovolemi pada pasien
15. Untuk mengatasi
agar tidak terjadi keracunan pada pasien
16. Untuk membantu
pasien agar merasa nyaman dan mudah dalam mobilitas
17. Untuk mengetahui
kondisi pasien
18. Untuk mengatasi
adanya kerusakan pada kulit sehingga dapat di cegah
19. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen pasien ketika diangkut
20. Untuk membantu
pasien dalam memenuhi kbutuhan oksigen
21. Untuk membantu
pasien mendapat banyak edukasi kesehatan
22. Untuk membantu
psien dalam memakai oksigen di rumah
|
H.
IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan
interverensi
I.
EVALUASI
a.
Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan
analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.
Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)
J.
REFERENSI
Asmadi.
2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom:Elsevier
Davey,
Patrick. 2005. At A Glance Medicine.
Jakarta: EGC
Herdman, T Heater.
2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi
dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Ed.5.
Uniteed Kingdom : Elsevier Potter, Patricia. A. 1996.Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment