LAPORAN
PENDAHULUAN
PASIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
PERSONAL HYGINE
PERSONAL HYGINE
A.
PENGERTIAN
Personal
hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan
kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan
psikologis
(Mubarak,2008)
B.
POHON MASALAH
C.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Pemeriksaan
Laboratorium : Berhubungan dengan masalah yang di alami
2.
Pemeriksaan Fisik : Mengetahui adanya
kelainan yang dapat menghambat mobilitas
serta adanya masalah pada fisik
(Wartonah,2006)
D.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pasien dengan gangguan
defisit perawatan diri tidak
membutuhkan perawatan medis karena hanya mengalami gangguan jiwa, pasien
lebih membutuhkan terapai kejiwaan
melalui komunikasi terapeutik (Asmadi,2008)
E.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982,
terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1)
Pola
Kesehatan : Menggambarkan pola
pemahaman klien tentang kesehatan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
2)
Pola
Nutrisi : Menggambarkan
kinsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola
konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa,
suhu tubuh, tinggi dan berat badan
Kaji pasien mengenai :
·
Jenis
dan jumlah makanan
·
Adanya
bantuan dalam makan atau minum dari orang lain
·
Adanya
gangguan pada saluran pencernaan
Cara mengkaji :
·
Apasajakah
jenis makanan dan minuman yang anda konsumsi ?
·
Berapa
jumlah makanan yang habis setiap kali anda makan (pagi, siang, sore) ?
·
Apakah
anda memdapat bantuan orang lain saat anda makan ?
·
Adakah
gangguan pada saluran pencernan anda ?
3) Pola Eliminasi : Menggambarkan pola fungsi (usus besar, kandung kemih,
dan kulit), termasuk pola individu seehari-hari, peerubahan atau gangguan, dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi
Kaji pasien mengenai :
·
Kemampuan
perawatan diri : kekamar mandi dan kebersihan diri
·
Penggunaan
bantuan untuk ekskresi
Cara mengkaji :
·
Apakah
anda mempunyai hambatan untuk ke toilet ?
·
Apakah
anda dibantu untuk pergi ke toilet ?
·
Apakah
anda menggunakan alat bantu jika anda kencing ?
4)
Aktivitas
dan Latihan : Menggambarkan pola olahraga, aktivitas,
pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan
sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pola aktivitas (seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi).
Kaji psien mengenai :
·
Kemampuan
untuk merawat diri sendiri (berpakaian, mandi, makan, dan eliminasi)
·
Aktivitas
sehari-hari
·
Mandiri,
bergantung atau perlu bantuan
Cara mengkaji pasien :
·
Apakah
anda mengalami kesulitan dalam berpakaian, mandi, makan, dan eliminasi ?
·
Apakah
anda mendapat bantuan dari orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari
5)
Tidur
dan Istirahat : Menggambarkan
pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut
6)
Sensori,
Presepsi dan Kognitif : Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi
keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan
penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
7)
Konsep
diri : Menggambarkan
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran
diri, dan perasaan.
8)
Seksual
dan Reproduksi : Menggambarkan
kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi
wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan
mengetahui alat kelaminnya.
9)
Pola
Peran Hubungan : Menggambarkan
pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama
dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
10) Manajemen Koping Setress : Menggambarkan pola koping umum, dan
keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11) Sistem Nilai Dan Keyakinan : Menggambarkan pola nilai, tujuan atau
kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan
keputusan gaya hidup.
(Patricia,1996)
F.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit perawatan diri mandi : Hambatan kemampuan
untuk melakuakan atau menyelesaikan aktivitas mandi secara mandiri
Batasan Karakteristik
:
·
Ketidakmampuan membasuh tubuh
·
Ketidakmampuan mengakses kamar mandi
·
Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
·
Ketidakmampuan mengatur air mandi
·
Ketidakmampua
menjangkau sumber air
Faktor yang
berhubungan
·
Ansietas
·
Gangguan fungsi kognitif
·
Gangguan muskuloskeletal
·
Gangguan neuromuskular
·
Gangguan persepsi
·
Kelemahan
·
Kandala lingkungan
·
Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh
·
Nyeri
·
Penurunan motivasi
(NANDA,2015)
2.
Defisit perawatan
diri eliminasi : Hambatan kemampuan untuk melakuakan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi
secara mandiri
Batasan karakteristik
:
·
Ketidakmampuan melakukan hygine eliminasi secara komplet
·
Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
·
Ketidak mampuan mencapai toilet
Faktor yang
berhubungan :
·
Ansietas
·
Gangguan fungsi kognitif
·
Gangguan muskuloskeletal
·
Gangguan neuromuskular
·
Gangguan persepsi
·
Hambatan kemampuan berpindah
·
Kelemahan
·
Keletihan
·
Kendala lingkungan
·
Penurunan motivasi
(NANDA,2015)
G.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Defisit
perawatan diri mandi berhubungan dengan kelemahan
|
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam
diharapkan defisit perawatan diri pasien dapat diatasi dengan KH :
1.
Keluar masik kamar mandi (skala1-5)
2.
Mengatur air mandi (skala1-5)
3.
Mengatur suhu air (skala 1-5)
4.
Mengatur aliran air (skala 1-5)
|
Bantuan
perawatan diri :
1.
Mempertimbangkan budaya pasien sebelum menawarkan
bantuan perawatan diri
2.
Mempertimbangkan usia pasien sebelum menawarkan bantuan
perawatan diri
3.
Monitor kemampuan pasien dalam perawaan diri mandiri
4.
Menciptakan suasana terapiotik dengan memastikan
kehangatan, ketenangan, pribadi, dan pengalaman pribadi
5.
Monitor pasien dalam beradaptasi dengan alat perawatan
diri, pakaian, mandi/riasan, eliminasi, dan makan
6.
Bantu pasien jika memungkinkan
|
1.
Mengetahui latar belakang pasien sehingga memudahkan
dalam memberikan asuhan
2.
Mengetahui bagaimana kondisi pasien sehingga
meminimalisir resiko lainnya
3.
Mengetahui bagaimana perkembangan perawatan diri pasien
4.
Membantu pasien merasa nyaman dalam melakukan tindakan
5.
Membantu pasien dalam beradaptasi dengan alat-alat yang
baru
6.
Membantu pasien jika ada kesulitan dalam melakukan
tindakan
|
2
|
Defisit
perawatan diri eliminasi berhubungan dengan kelemahan
|
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam
diharapkan defisit perawatan diri pasien dapat diatasi dengan KH :
1.
Respon kantung kemih penuh tepat waktu (skala 1-5)
2.
Respon dorongan untuk BAB (skala 1-5)
3.
Melepas pakaian (skala 1-5)
4.
Dapat pergi ke toilet untuk pengeluaran urin (skala
1-5)
5.
Dapat pergi ke toilet untuk buang air besarr (skala
1-5)
|
Bantuan
perawatan diri :
1.
Mempertimbangkan budaya pasien sebelum menawarkan
bantuan perawatan diri
2.
Mempertimbangkan usia pasien sebelum menawarkan bantuan
perawatan diri
3.
Monitor kemampuan pasien dalam perawaan diri mandiri
4.
Menciptakan suasana terapiotik dengan memastikan
kehangatan, ketenangan, pribadi, dan pengalaman pribadi
5.
Monitor pasien dalam beradaftasi dengan alat perawatan
diri, pakaian, mandi/riasan, eliminasi, dan makan
6.
Bantu pasien jika memungkinkan
|
1.
Mengetahui latar belakang pasien sehingga memudahkan
dalam memberikan asuhan
2.
Mengetahui bagaimana kondisi pasien sehingga
meminimalisir resiko lainnya
3.
Mengetahui bagaimana perkembangan perawatan diri pasien
4.
Membantu pasien merasa nyaman dalam melakukan tindakan
5.
Membantu pasien dalam beradaptasi dengan alat-alat yang
baru
6.
Membantu pasien jika ada kesulitan dalam melakukan
tindakan
|
H.
IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan
interverensi
I.
EVALUASI
a.
Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan
analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b.
Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu.
J.
REFERENSI
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta
: EGC
Bulechrck, Goria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed. 6. United Kingdom: Elsevier
Depkes. 2000. Standar
Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Herdman, T Heater. 2015. Diagnosis
Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue., dkk. 2013. Nursing
Outcomes Clasification (NOC) Ed.5. Uniteed Kingdom : Elsevier
Mubarak, Wahit &
Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Potter, Patricia. A. 1996.Pengkajian
Kesehatan Ed. 3. Jakarta : EGC
Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan
Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ed.3. Jakarta : Selemba Medika
No comments:
Post a Comment